Affandi, dengan nama lengkap "Affandi Koesoema" ( Lahir di Cirebon, Jawa Barat 1907 – Wafat, 23 Mei 1990 ), merupakan salah satu Pelukis Maestro Legendaris Indonesia yang namanya telah mendunia karena karya-karya lukisan abstraknya yang unik dan berkarakter, dimana gaya lukisanya tersebut belum pernah ada, atau belum pernah diciptakan oleh pelukis sebelumya.
Gaya aliran Lukisanya merupakan gaya baru
dalam aliran lukisan modern khususnya ekspressionism. Karya-karya
Lukisanya banyak mendapatkan apresiasi dari para pengamat seni baik dari
dalam dan luar negeri, beliau aktif berpameran tunggal di Negara-negara
seperti: Inggris, Eropa, Amerika dan India, pada masa Tahun 1950-an.
Affandi merupakan salah satu Pelukis yang paling produktif, dimana beliau telah menciptakan lebih dari 2 ribu lukisan selama hidupnya, karyanya telah tersebar diseluruh pelosok Dunia dan dikoleksi oleh para Kolektor kelas lokal dan Dunia. Gaya aliran Lukisan Affandi adalah Abstrak yang masuk dalam bagian aliran ekspresionism.
Pelukis: Affandi
Tahun karya: 1981
Judul : "Kebun Cengkeh"
Media : Oil on Canvas
Media : Oil on Canvas
Harga: Nego ( hubungi kami untuk penawaran anda )
Seperti pada kebanyakan lukisan Affandi yang selalu menempatkan Matahari sebagai bagian dari obyek utama, namun dalam lukisan ini, penempatan matahari nampak unik, seolah sang pelukis mengambil perspektif posisi dibalik matahari, sehingga nampak dalam lukisan matahari tidak di balik bukit, melainkan nampak diatas bukit dan menutupi bukit, keunikan ini mungkin hanya dimiliki oleh Affandi, sebagai cara sudut pandang dia dalam ber ekspresi, dimana kualitas imajinasinya sebagai seorang pelukis maestro ternama.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Judul : "Ayam tarung"
Media : Oil on Canvas
Media : Oil on Canvas
Harga: Nego ( hubungi kami untuk penawaran anda )
Lukisan
bertema ayam tarung merupakan salah satu tema kesukaan Affandi,
sehingga beliau membuat beberapa karya lukisan bertema Ayam tarung dalam
versi yang berbeda, ada lebih dari 10 versi lukisan ayam tarung karya
Affandi, salah satunya adalah lukisan Ayam Tarung berikut ini.
Melukiskan
sebuah pertarungan ayam yang sengit, antara Ayam jago berwarna putih ke
emasan dan Ayam jago berwarna hitam ke emasan, yang merupakan simbol
pertarungan antara kejahatan dan kebenaran, itulah yang terjadi dalam
kehidupan, dalam setiap diri manusia, dimana setiap waktu selalu
dihadapkan antara dua pilihan baik dan buruk, selalu terjadi pertarungan
antara keduanya, adakalanya kebenaran harus tersingkirkan, adakalanya
kejahatan harus terhapuskan, namun yang pasti kebenaran akan selalu
menang pada akhirnya.
Ayam
Tarung atau adu ayam merupakan salah satu tradisi rakyat khusunya jawa
yang menjadi hiburan rakyat, dan sekaligus menjadi ajang arena
pertaruhan, hanya ayam-ayam kuat terpilih yang masuk dalam arena
pertarungan ini, dan ayam terbaik yang akan memenangkan pertarungan
sengit ini, untuk menjadi sang Jawara.
Dua ayam dalam lukisan ini adalah ayam-ayam terbaik yang bertarung dengan sengit, hidup dan mati, untuk menentukan siapa yang menjadi Jawara sejati.
Dua ayam dalam lukisan ini adalah ayam-ayam terbaik yang bertarung dengan sengit, hidup dan mati, untuk menentukan siapa yang menjadi Jawara sejati.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelukis : Afandi
Tahun karya: 1971
Tahun karya: 1971
Media : Oil on Canvas
Harga: Nego ( hubungi kami untuk penawaran anda )
Lukisan
“Perahu dan Matahari (Badai pasti berlalu)” memiliki makna dan falsafah
kehidupan yang dalam, ada pembelajaran yang tinggi dari Lukisan ini.
Makna
lukisan mengisahkan perjuangan manusia mengarungi samudera luas untuk
mencapai suatu tempat yang dituju, dan dalam perjalanan tersebut banyak
sekali rintangan, mulai dari ombak badai yang kecil hingga besar, namun
setelah ombak dan badai berlalu, secercah matahari memberikan sinarnya,
membawa mereka hingga suatu tempat tujuan yang mereka inginkan. Dari
kisah mereka bisa diambil falsafah kehidupan, dimana mereka berhasil
mengarungi samudera luas, karena memiliki sebuah tujuan pasti dan
keinginan yang besar untuk meraih apa yang mereka inginkan, mereka gigih
berusaha dan tidak pernah menyerah, mereka tidak perduli sebanyak
apapun , sebesar apapun badai dan ombak menghadang, mereka
menghadapinya, karena ombak dan badai pasti akan berlalu, berganti
dengan indahnya sinar matahari, menuju tempat impian mereka.
Begitu
juga makna dalam kehidupan, manusia seperti mengarungi sebuah samudera
kehidupan, Manusia disimbolkan dengan Perahu, harapan disimbolkan dengan
Matahari, Kehidupan disimbolkan dengan lautan Samudera, rintangan,
masalah, ujian dalam kehidupan disimbolkan dengan ombak dan badai.
Setiap manusia memiliki arah tujuan kehidupanya masing-masing, bahkan
memiliki cita-cita atau impianya masing-masing, hanya manusia yang
memiiliki arah tujuan hidup yang pasti, gigih berjuang dan tidak pernah
menyerah, yang akan bisa sampai pada suatu tempat kehidupan yang mereka
tuju, sesuai dengan yang mereka inginkan (sukses), meski badai dan ombak
kehidupan datang silih berganti, tidak pernah menyurutkan niat mereka
untuk mundur, lari atau bahkan menyerah. Mereka selalu mempunyai cercah
harapan diatas harapan yang disimbolkan dalam lukisan sebagai Matahari,
mereka mempunyai keyakinan akan apa yang mereka lakukan, bahwa badai dan
gelombang dalam perjalanan kehidupan mereka akan berlalu, mereka akan
sampai pada suatu tempat kehidupan seperti yang mereka inginkan, dan
mereka yakin bahwa impian mereka akan terwujud.
Mereka
disebut sebagai pejuang kehidupan, yang menjadi manusia hebat di masa
depan, saat mereka sukses melalui ombak dan badai kehidupan, dan bisa
membuktikan bahwa mereka bisa, mereka akan menjadi simbol manusia sukses
untuk manusia yang lain.
Itulah
makna falsafah kehidupan yang dalam, yang dilukiskan oleh sang pelukis
maestro legendaris Affandi dalam sebuah karya seni tinggi bergaya
abstrak.
Lukisan
ini bisa menjadi inspirasi, motivasi dan falsafah bagi anda para
kolektor ataupun pecinta karya Lukisan Maestro dalam kehidupan anda.
Karena ada makna dan falsafah yang dalam dibalik Lukisan ini, yang ingin
disampaikan oleh Sang pelukis maestro.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelukis : Afandi
Tahun karya: 1981
Judul : "Sis Cut Sunflowers"
Ukuran : 120cm X 88cm
Media : Oil on Canvas
Harga: Nego ( hubungi kami untuk penawaran anda )
Enam
Bunga Matahari yang mekar pada satu pohon bunga matahari, disinari
cahaya matahari terang, dominasi warna kekuningan. Bunga Matahari
dimaknai sebagai simbol harapan dan keindahan, sebagaimana matahari yang
selalu menyinari kehidupan, dan membuat Dunia penuh warna. Lukisan
Bunga matahari menjadi unik dan istimewa dalam gaya lukisan abstrak.
Keindahan
bunga matahari telah menarik daya imajinasi para pelukis besar, dan
hampir semua pelukis pernah melukis Bunga matahari, termasuk sang
pelukis maestro Affandi, bahkan Van Gogh sang pelukis maestro Dunia pun
melukis beberapa versi berbeda dengan tema Bunga Matahari.
Pelukis : Afandi
Tahun karya: 1980
Tahun karya: 1980
Media : Oil on Canvas
Harga: Nego ( hubungi kami untuk penawaran anda )
Lukisan
bertema "Barong & Leak" termasuk dalam salah satu tema seni budaya
yang menginspirasi Affandi dalam menciptakan karya-karya lukisanya,
terbukti dengan kesukaanya melukis obyek Barong dan Leak, ada beberapa
versi karya lukisanya dengan tema Barong. Barong dan Leak merupakan
bagian seni kebudayaan dari Masyarakat Bali, "Barong" dalam filosofi
kehidupan sosial masyarakat Bali merupakan simbol kebaikan, dan "Leak"
merupakan simbol kejahatan, sehingga antara Barong dan Leak adalah musuh
sebagaimana bertolak belakangnya antara kebaikan dan kejahatan.
Seni pertunjukan kebudayaan "Barong & Leak" menjadi pesona tersendiri dari keunikan masyarakat Bali, karena keunikan budaya dan nilai tinggi filosifi kehidupanya, menjadikan "Barong & Leak" salah satu inspirasi istimewa bagi Affandi dalam berkarya menciptakan lukisan-lukisan bergaya abstrak bernilai seni tinggi.
Seni pertunjukan kebudayaan "Barong & Leak" menjadi pesona tersendiri dari keunikan masyarakat Bali, karena keunikan budaya dan nilai tinggi filosifi kehidupanya, menjadikan "Barong & Leak" salah satu inspirasi istimewa bagi Affandi dalam berkarya menciptakan lukisan-lukisan bergaya abstrak bernilai seni tinggi.
Pelukis : Afandi
Tahun karya: 1963
Tahun karya: 1963
Media : Oil on Canvas
Harga: Nego ( hubungi kami untuk penawaran anda )
Melukiskan
aktifitas para delman dengan Andong mereka, lalu lalang melintasi
jalan-jalan antar kampung mengantarkan penumpang, barang-barang dagangan
dan lainya, nuansa damai pedesaan dalam kehidupan bersahaja, menyentuh
Affandi untuk menuangkan inspirasinya diatas canvas dengan gaya lukisan
abstrak unik, kombinasi warna mengalir dan berpadu dengan sendirinya
diatas canvas, sapuan tangan sebagai pengganti kuas, goresan plototan
cat langsung dari tube nya, nampak lukisan abstrak dengan tekstur
ekstrem, dan terciptalah lukisan berjudul "Andong jogja" ini.
Andong
merupakan sebuah alat transportasi tradisional berbentuk gerobak yang
ditarik oleh kuda, hingga saat ini Andong-andong tersebut masih
digunakan sebagai alat trasportasi dan wisata bagi masyarakat Jogja, dan
Andong sendiri menjadi salah satu ciri khas dari kota Jogjakarta.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelukis : Afandi
Tahun karya: 1971
Tahun karya: 1971
Media : Oil on Canvas
Harga: Nego ( hubungi kami untuk penawaran anda )
"Jatayu"
dalam cerita pewayangan jawa, merupakan nama burung yang setia dalam
pengabdian kepada sang tuanya "Ramayana", kehebatan kesetiaan dan
pengabdian Jatayu terkenal pada saat pertarunganya melawan Rahwana,
dalam menyelamatkan Dewi Shinta (Istri Ramayana) yang akan diculik oleh
Rahwana seorang Raja angkara murka, Jatayu rela mengorbankan jiwa
raganya demi menyelamatkan Dewi Shinta, hingga akhirnya Jatayu gugur
dalam pertarungan melawan Rahwana tersebut.
Cerita
dari pengabdian dan kesetiaan burung Jatayu telah menginspirasi Affandi
untuk menciptakan sebuah karya lukisan berjudul "Jatayu" dengan gaya
abstrak yang memukau, warna-warna berani, sesuai dengan keberanian sang
Jatayu hingga titik darah penghabisan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelukis: Affandi
Tahun karya: 1959
Tahun karya: 1959
Media : Oil on Canvas
Harga: Nego ( hubungi kami untuk penawaran anda )
Nampak
nuansa kesedihan dari lukisan bertema "kepala kuda" obyek kuda dilukis
close up, seolah Affandi ingin menyampaikan sebuah pesan perenungan,
dalam nuansa hening dari keremangan cahaya, terlihat tatapan mata dari
kuda yang sayu.
Dipilihnya
kuda sebagai obyek dari karya lukisan ini, menjadikan pertanyaan
tersendiri, karena kuda sendiri merupakan simbol kegigihan, semangat dan
pantang menyerah, namun kenapa dalam lukisan ini terlihat sosok kuda
yang seolah bersedih dan merenung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar